Sabtu, 02 Oktober 2010

jejak 1 * pertemuan singkat *


bergulir lembut saat kuhentikan langkahku. namun menamparku keras saat kucoba berlari menjauh. dia bukan sedang menimang-nimangku dalam dendangnya. dia sedang berusaha mengajakku bermain dengan riaknya. nakal memang bahkan sangat nakal. tak terkendali. di luar jangkauan tanganku.



baru kusadari dia sudah sejak lama mengamatiku. bahkan dia telah mengikutiku kemana pun ku pergi. menjadi bayang-bayangku dalam tiap bulirnya. menjadi temanku saat ku lelah akan semua cerita hidup. bahkan dia sering berbohong pada sang mentari untuk menyenangkanku saja. dia memang sangat nakal. ku akui dia sangat nakal.



tanpa ku sadari. dia telah menelusup dalam tiap celah kainku. mengendap-endap di atas kulit sawo yg kurang matang itu. menyusup cepat dalam pori hidupku. dingin bergidik saat dia mulai tak bersahabat. namun selalu kunikmati tiap tingkahnya. terkadang memang menyakitiku. tapi lebih sering menenangkanku. bersahabat dengannya memang harus siap untuk menerima sakit. tak hanya mengenal senang.



namun terkadang. aku sendiri ragu. akankah dia sempat kembali lagi setelah hilang duka. dan menamparku kembali. membangunkanku lagi. menemaniku disini. akankah kembali. maka sebisa mungkin kunikmati. setiap pertemuanku dengannya. setiap dia berusaha menyapaku. walau terkadang memang tak kenal waktu. karena dia memang nakal. dan sangat nakal. hingga dia dapat semaunya datang dan pergi. sesuka hatinya saja.



seperti malam ini. yang tanpa kusadari. tiba-tiba saja. dalam lelahku yang teramat sangat. dia mengajakku bertemu dan bermain. menghilangkan penatku. membawa jauh bosanku. walau aku tak sanggup bersamanya untuk lebih lama lagi. karena aku tak sekuat dirinya.

Tidak ada komentar: