Sabtu, 22 Januari 2011

mungkin...dan hanya mungkin



burat-burat bias selalu membayangiku .
bukan aku tak mau membuatnya menjadi jelas .
namun aku takut mengakui apa yang aku rasakan .
perlahan ku pikir akan memudar .
namun .
fiuuuuuh ...


**
bukan inginku untuk membariskan smua kenangan yang sempat ku tidurkan dalam kelambu ego. tak sengaja sungguh benar-benar tertata rapi begitu saja. menarikku kembali mundur untuk merasakan sesuatu yang seharusnya sudah tak ingin ku rasakan.

andai aku punya sedikit keberanian. namun untungnya tidak dan aku sedikit lega akan hal itu. karena aku hanya tak ingin benar-benar jatuh untuk kesekian kalinya. cukup dengan dia saja cukuplah itu.

kekagumanku yang membawaku dalam sebuah perasaan yang aku sendiri tak mengerti. pesonanya yang memalingkan aku dari semua masalah yang kuhadapi hingga aku mampu berdiri tegar layaknya tiang kokoh yang menjulang tinggi.

rasa itu sungguh indah dan sangat hangat di dalam sini. sampai saat ini aku masih merasanya. padahal sudah berusaha ku tepis sejauh mungkin. kubuang hingga tak bisa kutemukan kembali. tapi ternyata dia kembali.

dalam satu pesona yang telah sengaja kupudarkan dari ingatanku.

aku tahu itu bukanlah sesuatu yang benar-benar ku inginkan. aku hanya tak ingin kehilangan saja. itu saja. tidak lebih. lagipula aku sendiri sudah memantapkan hati untuk bersamanya dengan senyum sebagai seorang sahabat. sungguh hanya itu tidak lebih.

ya ... mungkin tak ada salahnya kuhadirkan kembali perasaan ini. agar aku lebih merasa bahagia dan punya cerita tersendiri.
ya ... mungkin dan hanya kemungkinan itu bisa saja terjadi atau tidak
**