Rabu, 23 November 2011

Surat Kenangan

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Kau ...

Bukanlah satu-satunya lelaki yang membuatku belajar arti cinta. Aku mencintai ayahku lebih dari aku mencintaimu. Tapi kau bisa jadi orang yang paling mempengaruhi keseimbangan pikiran dan perasaanku saat itu. Aku tahu sebenarnya aku tak cukup tahu banyak tentang dirimu.

Ironis?

Tidak ...

Itu hal biasa dalam hidup. Aku memahami benar bahwa tak semua hal bisa dan dapat diketahui. Bahkan perihal kekasih hati sekalipun. Aku tak pernah mempertanyakan sifat genitmu pada wanita lain. Aku tak pernah menanyakan tentang kegilaanmu saat bercanda. Aku tak memperkarakan soal ketidakmampuanmu dalam akademik.

Aku menerima semua itu sebagai bagian dari dirimu. Bagian yang melengkapi keutuhan hidupmu.

Mengapa kita harus selalu tahu?

Setiap orang memiliki sisi yang hanya miliknya dan enggan berbagi pada siapa-siapa. Sisi gelap . sisi terang . sisi abu-abu

Apa kita harus mengetahui semuanya seolah kita punya hak untuk itu?

Tidak!

Kebenaran punya waktunya sendiri untuk mengungkapkan dirinya

Itu sikapku terhadap segala rahasia yang mungkin kau simpan dariku. Aku pernah mencintaimu dengan segala teka-teki yang melekat dalam hidupmu. Apapun itu.

Karena aku pernah mencintaimu tanpa syarat. Aku pernah mencintaimu bukan karena kau adalah kekasihku. Bukan juga karena kau berada di bawah kakiku. Aku pernah mencintaimu dengan kesadaran. Sadar bahwa kau adalah tempat untuk aku belajar mencintai.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Tidak ada komentar: