Sabtu, 08 Mei 2010

sapi kuw di tanah surga


Siang ini kuterpana menyaksikan sebuah berita disebuah stasiun TV. Ya…sebuah berita yang menarik seluruh perhatian kusaat itu juga. Berita tentang sebuah peternakan yang terdapat di tengah-tengah kota metropolis. Mega Kuningan, tepatnya KuninganTimur, Jakarta Selatan. Di tempat itu masih terdapat sebuah peternakan rakyat, sebuah peternakan sapi perah yang masih dikelola oleh keluarga, dilakukan turun temurun. Dan anehnya aku sendiri baru mengetahui dan menyadarinya. Waw…sungguh tak dapat kubayangkan. Peternakan itu dapat bertahan setelah sekian lama. Yach…mengingat hewan ternak yang satu ini adalah salah satu hewan ternak yang cukup spesial. Sapi perah biasanya hidup di daerah yang memiliki iklim sejuk, tapi ini ada sebuah peternakan di tengah kota metropolis yang pastinya suhunya amat sangat panas dan banyak sekali polusi udara disekitarnya. Sungguh ironis sekali. Tapi saat kumelihatnya, aku sangat bangga dan terharu masih ada orang yang tetap mempertahankan hal ini.


Peternakan ini melakukan manajemen yang tidak terlalu berbeda dengan peternakan pada umumnya. Mulai dari pemberian pakan sampai pembersihan kandang. Memang tidak banyak informasi yang di dapat dari berita yang ku tonton siang ini. Hanya sebatas hal umum yang sering dilakukan oleh peternak.


Sapi perah yang terdapat dipeternakan ini berjumlah sekitar kurang lebih 60 ekor. Makanan yang diberikan kepada sapi-sapi tersebut berupa hijauan khususnya rumput yang tumbuh disekitar daerah peternakan tersebut, bahkan jika kekurangan hijauan mereka bias mencarinya sampai daerah Ciledug, Tangerang. Yach tempatku berteduh saat ini ternyata masih memiliki sedikit potensi untuk ditanami hijauan pakan ternak, mengingat masih tersedia beberapa lahan yang belum dimanfaatkan. Hijauan yang mereka dapatkan bukan berasal dari hasil tanam mereka sendiri. Pakan hijauan ini adalah rumput-rumput liar yang bersaing dengan tanaman liar lainnya. Pakan untuk sapi perah sendiri tidaklah cukup jika hanya mengandalkan dari rumput saja. Pemilik juga memberikan konsentrat yang berupa campuran potongan singkong dan … Selain itu pemilik peternakan ini juga memberikan ampas tahu untuk menjaga kualitas dari produksi susu sapi itu sendiri.


Kandang sapi di peternakan tersebut sama dengan kandang-kandang di peternakan pada umumnya. Pembersihan kandang dilakukan setiap pagi dan sore hari oleh para pekerja yang sering disebut manusia kandang. Para pekerja ini bukan penduduk asli daerah tersebut, melainkan berasal dari daerah jawa tengah seperti Kebumen.


Suhu yang terlalu panas dapat mempengaruhi produksi susu sapi yang dihasilkan. Untuk menanggulanginya peternak memandikan sapi sesering mungkin, bahkan pada saat malam hari pun disaat suhu dirasa cukup panas sapi juga dimandikan.


Walaupun produksi susu yang dihasilkan tidak sebanyak produksi susu yang dihasilkan sebuah peternakan yang berada di desa-desa, tapi mereka tetap optimis bahwa peternakan mereka dapat menghasilkan susu yang baik pula.


Siang ini telah kulihat sebuah realita hidup yang sangat menyentuh hati. Ingin kuulas langsung lebih jauh lagi tentang peternakan ini. Dan kalian, para peternak muda apalagi yang berasal dari daerah tersebut seharusnya memiliki pemikiran yang sama denganku.


Hidup peternakan!!!

Protein hewani siap cerdaskan bangsa!!!!

Minggu, 17 Januari 2010

Ciledug, Tangerang

LuphNaun

>.<

Tidak ada komentar: